Rabu, 18 Mei 2011

Ghidan, Buah Hutan dari Hutan Penyasawan Kampar Riau



Ghidan merupaka salah satu buah hutan yang sudah mulai sulit ditemukan, padahal dulu dimasa kecil saya buah ghidan ini menjadi cemilan kami yang disa didapakan dengan mudah dipinggir hutan, disaat musim buh-buahan hutan kami tinggal menebang pohonnya. Akan tetapi karena kebiasaan masyarakat yang selalu menebang pohon ghidan sebagai cara panen yang cepat tanpa mempertimbangkan kelestariannya menyebabkan buah ini sekarang sudah mulai langka.
Ahad 15 Mei 2011 yang  saya bersama anggota FPIKA melakukan Observasi ke kawasan Hutan Penyasawan Kecamatan Kampar Riau, setelah melakukan perjalanan menembus kawasan hutan yang tinggal bertumpuk-tumpuk  dari satu kawasan ke kawasan yang lainnya, barulah kami menemukan pohon Ghidan yang sedang berbuah dan sudah masak. Saya lansung saja memanjat pohon Ghidan tersebut untuk memetik buahnya, begitu buah ghidan dipetik saya lansung menyicipnya ternyata rasa yang khas dan sangat manis lansung terasa dilidah.
Salah seorang teman mengatakan "Coba Kalau Buah GHidan ini Ada di Pasar Buah, Pasti Banyak Peminatnya". dari pembicaraan kami, muncullah pemikiran untuk melakukan pemuliaan tanaman Ghidan. Kami berfikir untuk menjadikan tanaman Ghidan menjadi Tabulampot dengan penerapan biotekhnologi. Beberapa teman yang lain ingin menjadikan Ghidan sebagai tanaman Bonsai, karena tanaman ini memiliki daun yang relatif kecil (mini) dan buahnya berukuran relatif mini dan memiliki rasa yang manis.
Tanpa ragu-ragu lagi kami langsung memetik buah Ghidan dan membawa nya pulang untuk di konsumsi dan bijinya di kecambahkan. Sekarang ini kami sudah memiliki bebrapa bibit tanaman buah hutan, selanjutnya kami merencanakan untuk melakukan okulasi dan sambung pucuk untuk beberapa jenis tanaman buah hutan termasuk salahsatunya Ghidan. Semoga usaha pemuliaan tanaman buah hutan ini membuahkan hasil sesuai yang diinginkan dan kami harapkan saran dan sokongan dari pihak manapun. sekian dulu ya... Salam Lestari dari FPIKA.

Aneka Buah-buahan Hutan Kampar Riau Indonesia

Ternyata hutan kampar Riau Indonesia yang tinggal setipis kulit bawang, masih memiliki ribuan jenis tanaman unik, berupa tanaman buah, bunga dan tanaman obat, diantaranya Tampui, Tampak, Ghidan, Tungau, Gombang, Maghone, Putatal, Kalimuntiong, sambughene, baghangan, tajam batimbal dan masih banyak jenis tanaman buah-buahan lainnya. Selain tanaman buah berbagai jenis anggrek hutan dan beberapa jenin palam masih ditemukan di pedalaman hutan penyasawan, Kecamatan Kampar Provinsi Riau Negara Indonesia.
Dari hasil Observasi kami menemukan tanaman buah-buhan tersebut berbuah pada bulan Maret sampai bulan Mei. Kami berusaha memuliakan tanaman buah tersebut dan mulai melakukan pembibitan untuk dijadikan bahan penelitian dan penerapan biotekhnologi.
Untuk itu kami mengharapkan saran, informasi dan kerjasama dari pihak manapun demi tercapainya pelestarian tanaman buah hutan yang sudah terancam punah akibat kerakusan tangan manusia, semoga hal ini bermanfaat untuk kita semua.
Salam Lestari !!!

WELCOME

Salam Lestariiiii
Dengan mengucapkan  syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, kami bermaksud menyusun Website ini sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Website ini kami tampilkan dalam dunia maya dengan maksud untuk membangun komunikasi dengan masyarakat luas demi kemajuan dan kelestarian alam semesta dan lingkungan hidup secara  nasional maupun global.
Kami menyadari bahwa peranan teknologi informasi dan komunikasi terhadap sistem informasi secara luas sangat dibutuhkan, sehingga pemenuhan sarana teknologi informasi dan komunikasi, serta peningkatan kemampuan di bidang multimedia menjadi perhatian kami. Website sebagai sarana informasi dan komunikasi yang tidak terhambat oleh ruang dan waktu, kami harapkan dapat sebagai media untuk menyerap berbagai masukan positif dari masyarakat demi kemajuan dan masa depan perkumpulan kami.
Selaku masyarakat yang peduli akan kelestarian lingkungan hidup, kami merasa prihatin  dengan kondisi hutan yang tidak mampu lagi menjadi paru-paru dunia, terutama di daerah Kampar. 
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam membantu dan mengembangkan website FPIKA ini. Semoga dengan tehnologi yang dikembangkan ini dapat memberikan informasi bagi anda yang membutuhkan, serta diharapkan dapat membangun komunikasi yang positif .

Wassalam
FPIKA